AJENG SEMBUH DARI HIPERHIDROSIS

Berikut adalah tulisan Ajeng yang masuk keredaksi IHHC berisi pengakuannya telah bebas dari kondisi keringat berlebih:

Dulu aku hyperhidrosis dari SMP. Wahhh rasanya malu cewe tapi burket dan sudah periksa sana sini rata2 dokter langsung menyarankan operasi mengambil jaringan keringat padahal aku googling banyak juga efek sampingnya.
Hyperhidrosis kan harus di cari penyebabnya dulu dan setiap orang beda penyebab. Akhirnya aku memaksa dokter untuk lebih fokus cari penyebabnya.

Beberapa dari mereka melihat kemungkinan aku ada kelainan di paru2 jadi karena sering sesak napas dan ngos2an makanya cepet keringetan. Disarankan untuk olahraga dsb.
Akhirnya aku coba lari dan fitness setiap hari sampai turun 5kg dalam waktu sebulan tp tenyata masih juga banyak keringetan. Putus asa juga sih.
Baru setelah lulus kuliah aku ketemu pengobatan yang cocok. Di situ baru ketahuan aku ada penyumbatan di jantung setelah kurang lebih 6 bulan terapi akhirnya hyperhidrosisku lenyap.

Plus, ak pake deodoran yang stick yang bawahnya bs diputar trus keluar putih2 nya. Makin keset ketiakku hehe. Itulah pengalamanku dlm melenyapkan hyperhidrosis. Semoga bisa membantu yaaa.


Tanggapan Naz dan IHHC:

Makasih Ajeng buat sharingnya. Nah, kawan, Ajeng telah bebas dari hiperhidrosis yang di picu oleh penyakit (kondisi) lain. Makanya sangatlah penting tuk konsultasi ke dokter umum dan lakukan tes kesehatan guna menentukan ada tidaknya penyakit / kondisi di tubuh kita. Hasil tes negatif artinya hiperhidrosis inilah kondisi / penyakit kita. Kondisi bawaan lahir tidak bisa disembuhkan.

Hasil tes lab positif atau ada penyakit di tubuh kita, maka keringat hanyalah efek samping dari penyakit tersebut. kejar kesembuhan penyakit tadi maka seperti Ajeng, kawan pun bisa melenyapkan hiperhidrosis dari hidupmu selama-lamanya, syaratnya satu: penyakit utama tadi sembuh total.

Mengenai deodorant yang Ajeng bilang di putar bagian bawahnya dan berbentuk seperti bedak yang padat, sebenarnya bukan itu yang menyembuhkan / menghilangkan hiperhidrosismu melainkan karena memang keringat berlebih yang Ajeng derita itu hanyalah efek samping dari penyumbatan di jantung. Jadi ketika penyumbatan di jantung telah bisa di kejar kesembuhannya via terapi selama 6 bulan maka keringat berlebih pun hilang.

Mari kita saling berbagi mengenai pengalaman pribadi seputar kondisi keringat berlebih guna bebaskan Indonesia dari hiperhidrosis.

Comments

Popular Posts