LEBARAN
“TaqobbalallOhu
minna wa minkum” Semoga AllOh menerima amalku dan amal kalian.
Alhamdulillah kita telah menyelesaikan satu bulan penuh
puasa dibulan suci Romadhon, semoga segala
amal ibadah kita diterima-NYA dan
digolongkan-NYA kita bersama orang-orang sholih aamin.
Bagi kalangan tertentu, bulan Romadhon yang penuh berkah ini
merupakan bulan beban. Ibadah-ibadah di bulan Romadhon terutama ibadah puasa
dianggap sebagai penghambat kesempatan. Meskipun dia tetap menunaikan ibadah
puasa, namun tidak dengan sepenuh hati.
Sementara kalangan yang lain menganggap, ibadah puasa di
bulan Romadhon merupakan rutinitas yang menjanjikan dan berakhir menyenangkan.
Sebab sesudah Romadhon ada hari raya, Idul Fithri.
Para pedagang, sejak jauh-jauh hari sebelum Romadhon tiba,
mereka sudah bersiap melakukan stok barang sebagai persiapan dagang untuk
meraup keuntungan melimpah di bulan suci ini. Bahkan banyak pedagang musiman
yakni khusus bulan ini. Para karyawan, pegawai, pekerja, buruh dan lain-lain
yang bekerja diluar kota pun punya harapan untuk cuti menjelang hari raya
sampai dengan beberapa hari sesudah hari raya.
Sedikit orang yang benar-benar memanfaatkan bulan Romadhon
sebagai kesempatan emas meraup pahala dan menghapus dosa dengan cara-cara yang
benar sesuai tuntunan Nabi Muhammad Shollallohu 'alayhi wa sallam.
Besok kita masuk bulan Syawal. Dibulan ini Nabi Muhammad
Shollallohu 'alayhi wa sallam mencontohkan puasa enam hari agar mendapat
kebaikan puasa setahun penuh. Semoga kita diberi kekuatan oleh ALLOH Azza wa
jalla agar mampu merampungkan 6 hari puasa sunnah Syawal.
Tidak dipungkiri bahwa Idul Fithri adalah hari gembira bagi
orang yang berpuasa pada bulan Romadhon. Rasulullah Shollallohu 'alayhi wa
sallam bersabda :
"Orang yang berpuasa akan memperoleh dua kegembiraan :
manakala berbuka puasa, ia bergembira dengan buka puasanya, dan manakala
berjumpa dengan Rabbnya, ia bergembira dengan (balasan) puasanya". [HR.
Bukhari dan Muslim]
Akan tetapi kegembiraan itu hendaknya tidak membuatnya
terlena sampai terjerumus kedalam prilaku maksiat kepada Alloh Azza wa Jalla
dan merusak ibadah yang telah dilakukannya selama bulan Romadhon.
Mestinya
kegembiraan itu mendorong orang untuk bersyukur dan semakin bersemangat dalam
beribadah kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala.
Pintakan kesembuhanmu HANYA kepada-NYA, Kawans, dari-NYA
hyperhidrosis berasal dan hanya dari-NYA kesembuhan akan datang. Produk
pengobatan, dokter dan lain sebagainya tidak lain hanyalah perantara belaka.
Kejar kesembuhanmu dan tetap semangat, Kawans!

Comments
Post a Comment