Naz vs ETS, bag.2

Naz vs ETS, bag.2

Klik link ini untuk menuju blog www.ihhc-ionto.com : http://wp.me/p1yQi2-gK

Setelah sadar, Naz pindah ruangan ke kamar rawat inap kelas 2. Kebetulan hanya Naz diruangan itu. Tapi malah bikin Naz nggak betah, karena nggak ada yang bisa diajak ngobrol.

Akhirnya Naz menelfon salah seorang teman kerjanya. Tak lama kemudian, Ben Warren, teman kerjanya yang orang Inggris tulen, datang menjemputnya.

Dia bilang dalam bahasa Inggris totok-nya, " Lo mah gila, Naz, orang baru kelar operasi, kepengen pulang!". Dokter menahannya namun Naz bersikeras kepengen pulang. Dokter memberikan obat-obatan untuk penahan sakit. Dokterpun memperingatkan Naz bahwa setelah efek suntikan bius sepenuhnya hilang, maka bersiaplah merasakan sakit yang luar biasa. Dokter kembali meminta Naz untuk tetap dirumah sakit minimal sampai besok siang. Tidak, sekali tidak tetap TIDAK, jawab Naz tegas.

Tengah malam, Naz terbangun oleh rasa sakit yang luar biasa dibawah ketiak kanannya. Naz minum obat dan alhamdulillah sakitnya terkurangi.

Esok harinya Naz tetap beristirahat dirumah. Dia coba sibukkan diri dengan merapikan kamarnya dan menonton beberapa film yang disewanya diperpustakaan umum. Ditelfonnya istri, Yasmin da Zia. 

Diceritakannya pengalaman Naz dalam jalani operasi.

Jadi ternyata proses operasinya tuh begini :
1. Suntik bius; agar tak sadar dan tak sakit.
2. Dokter membuat 2 lubang dibawah ketiak kanan ( karena yang dioperasi telapak tangan kanan ) untuk memasukkan endoskopi ( bentuknya seperti sedotan yang fungsinya untuk melihat keadaan dan posisi titik operasi yang dituju )
3. Paru-paru sebelah kanan, di non-aktifkan agar tidak bekerja dan oksigen tidak masuk/keluar selama dokter melakukan operasi. Tujuan agar dokter memiliki ruang luas untuk melakukan tindakan operasi.
4. Sebuah kamera yang disebut endoskopi dimasukkan kedalam dada Naz melalui lubang pertama dibawah ketiaknya. Kamera endoskopi akan memperlihatkan isi dada Naz dilayar komputer diruang operasi. Jadi sang dokter hanya bekerja dengan melihat layar tadi. Mungkin didada Naz ada tato cintanya untuk sang istri tercinta wkwkwkwkw.
5. Lewat lubang yang kedua, dokter memasukkan alat yang berfungsi sebagai tangan untuk memotong atau menghancurkan syaraf pengatur keringat dititik yang dituju. Dalam hal Naz, adalah telapak tangan kanan.
6. Setelah selesai memotong / menghancurkan syaraf yang dituju, dokter menarik kembali kamera endoskopi dan alat tangan tadi.
7. Mengaktifkan kembali paru-paru kanan.
8. Menutup 2 lubang dibawah ketiaknya dengan jahitan.
Operasi ini hanya bisa untuk satu titik. Jadi misalnya Naz menginginkan telapak tangan kirinya juga dioperasi ETS, maka nunggu dulu, kalo nggak salah sekitar dua minggu atau sebulan gitu :)

Operasi ini PALING TIDAK dianjurkan dan dijadikan sebagai senjata terakhir untuk menghentikan keringat berlebih oleh dokter sebab banyak efek sampingnya, selain tentunya tergolong kepada major surgery alias operasi besar dan berresiko kematian. 

Beberapa efek samping diantaranya :

a. Membuat titik baru keringat. Contoh Naz. Operasi ETS telapak tangan kanan, dada kanan dan punggung bawah sebelah kanannya mulai berkeringat ketika telapak tangan kanannya sembuh. Bahkan hingga sekarang dua titik tambahan tadi tetap berkeringat walaupun telapak tangan kanannya kembali berkeringat pada tahun 2009.
b. Mengalami kesulitan / masalah pernafasan. Kemungkinan karena faktor penon-aktifan paru-paru tadi. Naz menyadari yang satu ini. Sampe saat ini, Naz masih mengalami kesulitan pernafasan. Awalnya nggak ngeh akibat dari operasi ETS, tapi pas Naz iseng-iseng browsing di internet ternyata memang ada efek samping yang satu ini.
c. Mengalami alergi kepada beberapa jenis obat. Alhamdulillah yang satu ini, kelihatannya Naz nggak punya masalah. Mudah-mudahan jangan ya, aamin.
d. Hemothorax, pengumpulan darah antara jantung dan paru-paru. Mungkin akibat penon-aktifan paru-paru tadi sehingga darah pada ngumpul disana wkwkwkwkw
e. Kerusakan arteri atau syaraf
f. Horner sindrom alias berkurangnya keringat pada wajah dan mata jadi kayak Herman Ngantuk ( itu tuh aktor senior jaman dulu yang matanya terlihat ngantuk mulu )

Sebelum jalani operasi ETS ini, wajib hukumnya memberitahukan dokter bahwa anda :
1. Sedang hamil ( para wanita ya, yang laki-laki kalo bisa jangan pengen hamil )
2. Obat, herbal, vitamin apa yang anda sedang konsumsi, terutama yang tidak diresepkan oleh dokter.
3. Anda kemungkinan disuruh berenti konsumsi obat-obatan seperti aspirin, ibuprofen ( merk Advil, Motrin ), vitamin E, dan warfarin ( merk Coumadin ).
4.  Nggak boleh ngerokok. Juga disuruh puasa setelah tengah malam. Lagian juga tidur kali dok!
Terus sehari setelah operasi, Naz disuruh minum obat dengan hanya sedikit air. Nggak boleh banyak-banyak. 

Rasa sakit dibawah ketiak bertahan sekitar seminggu. Seminggu itu pula bekas luka lubang operasi tadi diperban dan harus dijaga kering. Seminggu pertama setelah operasi, Naz nggak boleh kerja atau beraktifitas terlalu berat dulu. Setelah seminggu itu, Naz disuruh kembali kerumah sakit untuk check-up jaitan.


Apa kesimpulannya dari operasi ETS ini? JANGAN LAKUKAN!
Naz telah merasakannya sendiri. Terapi terbaik untuk mengendalikan dan meraih kembali kondisi KERING yang signifikan adalah dengan terapi mesin Iontophoresis.

Telfon Klinik IHHC-Ionto untuk konsultasi dan pemesanan produk atau untuk janjian terapi di nomor 0813-1617-7052.
Tetap semangat, Kawans!

Comments

Popular Posts