Renungan Hari Ini : HYPERHIDROSIS DAN RUKUN IMAN YANG KEENAM

Baca diblog IHHC : http://wp.me/p1yQi2-oW

"Selamat atasmu karena kesabaranmu. Maka, alangkah baiknya tempat kesudahan itu". QS Ar-Ra'd:24
Sebagai makhluk ciptaan-NYA, kita harus yakin bahwa di balik musibah terdapat ganti dan balasan dari ALLOH yang akan selalu berujung pada kebaikan kita.

“Tiada suatu bencana yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan dia telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya”. QS Al-Hadid : 22

Setiap perkara dalam hidup manusia telah diputuskan dan takdir telah ditetapkan. Jalani hidupmu dengan ikhlas, Kawans. Terus kejar pola hidup dan pola pikir sehat. Tendang rokok jauh-jauh dari hidupmu. Dan kejar terus kondisi kering signifikanmu. Janganlah terus berkeluh-kesah dengan takdir ALLOH Azza wa Jalla, namun sebaliknya syukurilah segala nikmat-NYA pada hidupmu.

Takdir-NYA nggak akan pernah salah dan meleset. Keringat berlebih kita adalah nikmat-NYA berupa ujian yang akan membuahkan pahala dan kebaikan.  

“Barangsiapa yang oleh ALLOH dikehendaki menjadi baik maka ia akan diuji oleh-NYA”.

Karena itu janganlah pernah merasa marah dan bersedih karena hyperhidrosis. Sang Maha Pencipta telah menentukan segala sesuatunya dengan sempurna. Maka berbahagialah orang-orang yang tertimpa musibah atas kesabaran dan keikhlasan mereka terhadap takdir Yang Maha  Pengasih lagi Maha Penyayang.

Hidup kita akan terus tegang, sedih, gelisah dan diliputi oleh amarah jika kita tidak segera beriman terhadap qodho dan qodar yang juga adalah rukun iman yang keenam.

Percayalah dengan kebenaran qodho sebelum kita dilanda penyesalan! Dengan begitu, jiwa kita akan tetap tenang menjalani segala daya upaya dan cara yang memang harus kita tempuh. Dan jika terjadi hal-hal yang tidak sesuai harapan kita, maka itupun merupakan bagian dari ketentuan yang memang harus terjadi.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu”. QS Al-Baqoroh : 216

Naz contohkan dua orang penderita hyperhidrosis yang berdiri di tengah lapangan gelap di malam yang cerah : satu orang melihat keatas langit ke arah bintang-bintang yang gemerlap dan dia tetap berkeringat tapi dia memuji ALLOH Subhanahu wa ta’ala karena masih bisa MELIHAT bintang dan segala nikmat lain yang ada pada dirinya.

Sementara orang kedua juga berkeringat tapi selalu melihat kebawah. Yang dilihatnya hanyalah kegelapan lapangan. Dia selalu mengumpat dan diliputi amarah karena keadaan gelap dan keringatnya.

Siapakah yang BERHAK menjadi tempat mengadu bagi kita yang dilanda penyakit hyperhidrosis lengkap dengan kesedihan, kegelisahan dan semua kesulitan yang diakibatkannya? Kepada siapakah kita harus memohon pertolongan? Tidak ada selain ALLOH Azza wa Jalla.

Kita berkewajiban untuk berdoa dan meminta kepada-NYA dalam keadaan lapang maupun sempit, dalam kondisi mudah maupun sulit.

Duduk bersimpuhlah dihadapan-NYA sambil memohon, menangis merendahkan diri dan meminta ampunan-NYA.

Penyakit hyperhidrosis yang kita derita sebenarnya adalah nikmat ALLOH agar kita selalu mengingatnya, karena mayoritas manusia akan lupa ketika dalam kondisi sehat.

“Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada ALLOH dengan memurnikan ketaatan kepada-NYA”. QS Al-Ankabut : 65

Apa makna tulisan di QS Al-ankabut tersebut? Bahwa manusia akan berdoa HANYA ketika dalam ketakutan, kesedihan, termasuk ketika ditimpa suatu penyakit. Coba liat orang sehat, wah mayoritasnya lupa bahwa mata dan penglihatannya adalah karunia dan nikmat-NYA tapi dipergunakan untuk melihat yang harom dan tidak bermanfaat.

Lidah adalah karunia dan nikmat-NYA tapi masih dipergunakan menggunjingkan orang lain, memfitnah dan berdusta serta mengadu-domba.

Tangan adalah karunia dan nikmat-NYA, namun masih dipergunakan untuk melakukan sesuatu yang dilarang-NYA dan lain sebagainya yang nggak mungkin kita tuliskan di artikel singkat ini.

Yuk kita bersyukur akan segala nikmatnya, SEKARANG!


Tetap semangat, Kawans!

Comments

Popular Posts